Gue pengen mencoba ngelakuin perubahan dari diri gue dulu,buat negeri ini,INDONESIA dengan cara gue berniat dan akan terus menulis tentang Indonesia di blog ini,gue gak mau jadi nasionalis "musiman". Gue akan terus jadi nasionalis.Pikiran gue semakin terbuka sejak acara rossy goes to campus,sebelumnya sudah terbuka juga karena gue banyak belajar dari seorang salah satu teman gue @raditisme.
Yang gue pengen kasih tau lewat blog ini adalah tentang sejarah.Gue abis baca buku -e-learning dari @pandji .Ini ada sedikit perubahan,memakai bahasa gue sendiri.ada beberapa judul yang gue postingin setelah ini
oke.HERE GOES .
Kita sama-sama tahu bahwa sejarah itu relatif tergantung dari sudut pandang pencerita.Akhirnya, sejarah yang ada di negara manapun selalu simpang siur.Bukan hanya Indonesia,tapi nyaris setiap negara.Apa yang ditulis ini, tidak berdasarkan bukti-bukti yang pasti.Tapi toh apa yang kita baca di buku sejarah semenjak kita kecil juga tidak ada bukti yang jelas.
Contoh yang sangat nyata. Foto Thomas Matulessy atau kita kenal dengan Pattimura.Seperti apa coba Kapten Pattimura yang kita kenal ?Seperti inikah yang sering kita lihat di tembok tembok kelas kita?
Dengan berat hati saya beritahukan, bahwa lukisan di atas, dan lukisan Pattimura yang kita kenal dari buku buku pelajaran dan tembok tembok kelas adalah bukan wajah Pattimura yang sebenarnya.
Pattimura itu, tidak pernah ada dokumentasinya. Tidak ada yang tahu persis wajahnya seperti apa, sehingga dibayarlah seorang seniman untuk melukis seperti apa kira kira Pattimura.
Belakangan ada sebuah foto dokumentasi yang muncul di KTLV di Leiden, Belanda. Sebuah perpustakaan di University of Leiden, jurusan sejarah Indonesia. Foto itu menunjukkan wajah Pattimura. Kurus, Kribo, dan terborgol... dan sama sekali tidak mirip dengan lukisan diatas.
Kisah Pattimura dan lukisannya adalah salah satu contoh sederhana bagaimana sejarah Indonesia telah lama direkayasa untuk kebutuhan kebutuhan tertentu.Kadang rekayasa sejarah dilakukan dengan menceritakan yang tidak terjadi, atau yang terjadi dengan versi yang berbeda, atau bahkan tidak diceritakan sama sekali .Sekarang begini, menurut yang kita tahu, apa yang menjadikan Indonesia?
Mengapa Indonesia jadi negara seperti sekarang ini, dari Aceh sampai Papua?
Karena perjuangan kita?
Karena Sumpah Pemuda?
gue punya sudut pandang baru untuk teman-teman.
Pernahkan terpikir oleh teman-teman bahwa Indonesia jadi seperti ini JUSTRU karena Belanda.
Terpikirkah mengapa di Pulau Kalimantan kok bisa terbagi 3 negara? Malaysia, Brunnei Darusalam dan Indonesia.. Padahal ada dalam 1 pulau yang sama.Jawabannya, karena yang menjajah beda.
Karena perjuangan kita?
Karena Sumpah Pemuda?
gue punya sudut pandang baru untuk teman-teman.
Pernahkan terpikir oleh teman-teman bahwa Indonesia jadi seperti ini JUSTRU karena Belanda.
Terpikirkah mengapa di Pulau Kalimantan kok bisa terbagi 3 negara? Malaysia, Brunnei Darusalam dan Indonesia.. Padahal ada dalam 1 pulau yang sama.Jawabannya, karena yang menjajah beda.
Kita ini produk dari yang menjajah kita.BELANDA
Waktu itu, Singapore dipegang oleh Belanda, dan Bengkulu dipegang oleh Inggris. Lalu Belanda menyadari lanskapnya akan terkesan aneh karena ditengah tengah negara jajahannya ada satu bagiannya inggris. Akhirnya Inggris dan Belanda tukeran. Belanda pegang Bengkulu dan punya area jajahan yang lebih lengkap, Inggris yang memang sudah pernah ke Singapore kembali mendapatkan area itu (dulu tentunya belum disebut Singapura)
Singapore sendiri sebenarnya memerdekakan diri dari Malaysia.
Agak mirip dengan Brunnei Darusalam. Bedanya, Brunnei negosiasi langsung kepada pihak inggris untuk menjadikannya negara yang berdiri sendiri dengan imbalan “fasilitas” kepada Inggris.
Konsep “Indonesia” oleh Bung Karno adalah semua wilayah yang dijajah Belanda. Bahkan tadinya semua wilayah kekuasaan Majapahit. Itu lebih dahsyat lagi karena Filipina juga termasuk. Bahkan, Madagaskar juga masuk!
Memang pada awal masa pergerakan kemerdekaan Indonesia, kaum nasionalis terutama Muhammad Yamin lebih memilih untuk membangun pemahaman bahwa Indonesia sudah jadi satu bangsa berkat kerajaan Majapahit. Ini jelas sering digembar gemborkan untuk menjaga harga diri sebuah bangsa yang baru bahwa Indonesia itu ada sejak Majaphit, bukan karena Belanda
Nah, wilayah yang belum masuk Indonesia waktu itu adalah Aceh, Papua, Timor Timur.
Bung Karno “mengambil” Aceh ketika datang kesana menjumpai Daud Beureuh untuk meminjam pesawat. Indonesia belum punya pesawat sendiri dan Bung Karno harus keliling-keliling saat itu, maka datanglah Bung Karno menjumpai Daud Beureruh untuk meminjam pesawat.
Bayangkan betapa kayanya Aceh saat itu.
Saat itulah Bung Karno membujuk Daud Beureuh yang sangat dihormatinya itu untuk bergabung ke Republik Indonesia. Sebuah bujukan yang akhirnya berhasil.
Belakangan, Daud Beureuh kecewa dengan hasil yang didapatkan Aceh setelah bergabung ke Indonesia. Kurang lebihnya kecewa karena tidak sesuai dengan yang dijanjikan untuknya, akhirnya beliau memimpin pemberontakan Aceh terhadap Indonesia.
Lalu Timor Timur juga waktu itu adalah jajahannya Portugis. Lalu pada satu masa, di Portugal sedang ada pemberontakan, kondisi politik di sana tidak stabil, akhirnya Portugis meninggalkan Timor Timur, menyisakan perebutan kekuasaan yang kosong antar kelompok yang ada.
Kubu yang komunis, mencemaskan Amerika Serikat dan Australia. Mereka takut dengan negara negara sosialis/komunis dan mendukung pemerintah Indonesia untuk “mencaplok”nya... Indonesia masuk ke sana dengan keras dan paksa dengan mengatasnamakan demokrasi (terdengar familiar sekali)
nanti gue posting lagi beberapa hal tentang sejarah INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar