Freeport dari Amerika Serikat menyedot emas-emas berharga kita yang berserakan di papua.Belakangan ketika Timor Timur sudah aman dari kemungkinan untuk menjadi komunis, Amerika Serikat dan Australia pula-lah yang mendukung perpisahan mereka dari Indonesia.
Gosipnya, para ahli menemukan bahwa ada sebuah palung di Timor Timur yang merupakan sumber minyak bumi terkaya di Indonesia. Pantesan Amerika dan Australia mau masuk..
Lewat PERPERA, hilanglah Timor Timur dari Indonesia.
Berbicara tentang PERPERA, ini pulalah yang membuat Papua bergabung dengan Indonesia,Pada tahun 1970an kabarnya, PERPERA itu angkanya dimanipulasi sehingga terkesan mereka ingin bergabung dengan Indonesia. Gosip ini jadi semakin kuat karena tidak lama dari penandatanganan persetujuan Papua masuk jadi bagian Indonesia, pemerintah Indonesia menandatangani kesepakatan dengan Freeport.Ijinnya Freeport saat itu bukan untuk menambang emas, tapi tembaga.Tapi memang tembaga itu biasanya jadi indikasi emas. Dimana ada tembaga, maka di sana juga ada emas.
Papua.Siapa yang ditunjuk bertanggung jawab terhadap PERPERA dan masuknya Freeport?Ada yang bilang Soekarno, ada yang bilang Soeharto.Yang pasti, ada satu lagi cara pandang terhadap ini.
baca “The Confession of an Economic HitMan?”
buku terkenal itu cerita bahwa pada tahun 1960an korporasi Amerika Serikat punya economic hitman yang kerjanya keliling dunia untuk menawarkan sebuah perjanjian kepada setiap negara. Salah satunya adalah John Perkins yang menulis buku itu. Perkins berkeliling ke negara negara seperti Iran, Arab Saudi, Ekuador, Kolombia, dll.
Yang dia minta ke setiap negara adalah kesempatan untuk memudahkan korporasi Amerika untuk berbisnis di negara tersebut dengan segala fasilitas dan perlindungan lewat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Kalau negara itu menolak, maka negara tersebut akan dibuat rusuh. Sehingga kondisi negaranya tidak stabil yang tentunya berakibat kepada kondisi perekonomiannya. Itulah mengapa John Perkins yang juga pernah ke Jakarta disebut sebagai Economic Hitman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar