Olimpiade kali ini yang di selenggarakan di Inggris merupakan Olimpiade yang menurut gue sangat buruk buat bangsa kita,Indonesia.Di Olmpiade kali ini,kita puasa medali emas,berbeda dengan olimpiade-olimpiade sebelumnya yang biasanya,kita meraih emas,khususnya bulutangkis.Apalagi setelah kasus terdiskualifikasinya kontingen ganda putri bulutangkis kita di olimpiade London karena tidak bermain secara sportif.Kita semua tahu masalahnya apa.Dan banyak yang kecewa dengan ini.Karena di cabang Bulutangkislah kita punya banyak harapan,bukan berarti cabang yang lain enggak,tapi di buluutangkis kita sudah banyak mengukir prestasi..
Sangat disayangkan, demi mengejar emas harus mengorbankan sportifitas.Katanya sih strategi,tapi Stategi yang membawa duka,pulang dengan memalukan.Lebih baik kalah sportif dari pada kalah nggak sportif apa lagi udah kena di diskualifikasi.
Dengan kejadian ini, bisa saja banyak orang yang memilih untuk membuang muka terhadap Indonesia.Banyak yang tidak antusias lagi melihat pertandingan bulutangkis,bisa saja.Banyak orang hari ini menjadikan hal-hal seperti ini sebagai alasan untuk apatis terhadap dunia olahraga Indonesia.Meninggalkan noda menuju usia 67 tahun Indonesia merdeka.
Semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir bagi Indonesia.Semoga prestasi itu tiba, yang apatis semoga akan kembali lagi mendukung Indonesia.Mencintai
sebuah tim, mencintai sebuah cabang olahraga, mencintai dan mendukung atlet-atlet Indonesia, bukan hanya karena harapan kemenangan,tapi sportifitas yang sangat dijunjung tinggi oleh bangsa ini.
Rasanya segar sekali berkumpul bersama-sama lagi dengan atribut merah putih dan sama-sama berteriak
IN-DO-NE-SIAAAA!!
LOVE IT LIVE.
Perhelatan olahraga, terutama kalau mewakili Indonesia memang selalu jadi sesuatu yang sangat indah. Menjadi sebuah budaya.Menjadi sebuah alat pemersatu paling indah.Olahraga memang tidak seharusnya jadi alasan atau pemicu sebuah konflik, justru sebaliknya.Olahraga memegang peranan yang sangat penting untuk bersatunya Indonesia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar