Senin, 13 Oktober 2014

ENERGY FOR BETTER A LIFE

Listrik adalah sesuatu yang sangat dibutukan untuk kehidupan. Di zaman modern, kebutuhan listrik menjadi hal yang paling pokok, karena kehidupan masyarakat sekarang tidak lepas dari yang namanya listrik. Di kota saya Pekanbaru, sering terjadi pemadaman listrik, karena pasokan energi listrik tidak cukup memadai dengan pemakaian listrik masyarakat.

Ketika saya dan teman-teman saya  mengikuti kuliah kerja nyata atau KKN di desa-desa pedalaman Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, masih ada desa yang listriknya menyala hanya 12 jam, terkadang listrik mulai menyala jam 12 siang dan padam kembali jam 9 malam.  Lewat Blog ini, saya menyampaikan ide saya untuk membantu PLN menjadi lebih baik.

Saya pernah membaca berita online tentang pemanfaatan energi alternative yang aman. Ada sebuah desa  yaitu desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, salah seorang warga bernama Pak Miftahul Hinan memanfaatkan kotoran sapi menjadi energi pembangkit listrik. Membuat energi listrik dari kotoran sapi tidaklah sulit. Menurut beliau, pertama Kotoran sapi dialirkan dalam sebuah septictank yang didesain secara khusus untuk difragmentasikan menjadi bio gas. Untuk membuat septictank bio gas dibutuhkan biaya sekitar 11 juta rupiah. Beliau menambahkan bahwa untuk mendapatkan daya listrik 500 watt dibutuhkan 25 ekor sapi. Ini adalah salah satu energi alternative yang sangat bisa dipakai di desa.

sumber : okezone
Di kota-kota besar,pasti pemakaian listrik masyarakat lebih banyak dari desa, masyarakat kota akan mengeluh jika listrik padam, kemudian mereka lewat media sosial akan mengeluh akan kinerja PLN, ada yang sopan ada yang tidak sopan. Tetapi masalah itu bisa terasi, menurut Dhanang Restamurti, mahasiswa Universitas Indonesia dalam Skripsinya yang berjudul “PLTU – Sampah Kota Sebagai Alternatif Penyelesaian Masalah dan Kebutuhan Energi Listrik di Kota”.  Dhanang Restamurti mengambil sampel pada kota Jakarta.   

“Briket Sampah Padat berupa campuran kertas, karet -kulit, kain clan kayu, dapat menjadi alternatif yang baik untuk menanggulangi masalah kebutuhan energi listrik dan sekaligus masalah sampah di kota Jakarta. Energi panas hasil pembakaran briket sampah padat dikonversikan menjadi energi mekanik dan kemudian menjadi energi listrik didalam suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sampah Kota. Sekitar 6,1% dari volume sampah Jakarta yang mencapai 27.966 m3 atau sekitar 37.194,8 ton per hari dapat dibentuk menjadi briket sampah padat yang dapat digunakan untuk pembangkitan daya listrik sebesar 85 MW atau energi listrik sebesar 734,4 GWh per tahun, dengan asumsi produksi listrik, 24 jam selama 360 hari. 
Ternyata dari sampah, kita bisa membuat energi pembangkit listrik. Tentu kita butuh tenaga-tenaga ahli yang banyak sekali di Indonesia yang sudah melakukan penelitian hal yang luar biasa ini. Masalah listrik di Negara ini bisa teratasi.

Selain masalah sumber energi listrik, PLN juga punya masalah lain, yaitu pencurian listrik. Masyarakat mencuri listrik lewat kabel-kabel milik PLN, padahal ini berbahaya dan perbuatan illegal. Semoga PLN lebih menertibkan pelaku-pelaku yang seperti ini.

Semoga tulisan di Blog ini berguna untuk perbaikan masalah kelistrikan di negeri kita. PLN ? ENERGY FOR BETTER A LIFE !!!






 
Referensi :
 - http://techno.okezone.com/read/2013/04/04/56/786101/redirect
- http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20242539&lokasi=lokal

Rabu, 08 Oktober 2014

Pada Sebuah Perjalanan

Aku tidak pernah berpikir kita dipertemukan.  Dalam sebuah bus menuju tempat yang asing. Kita bertemu pada sebuah perjalanan yang membuat kesan pertama yang baik, kita bahasa yang seluruh dunia mengerti. Kita berbicara menggunakan sebuah alat penerjemah karena kita berasal dari belahan dunia yang berbeda. Matamu yang bermata sipit dan berkulit putih adalah identitas dari rasmu yang membuatku tidak perlu susah menebak kamu dari mana, kamu juga lansung menebakku dengan orang melayu, tetapi kamu selalu salah menebak negara asalku hingga aku sendiri yang memberi tahumu.

Kita bercerita apapun tentang tempat yang kita akan tuju walaupun diselingi dengan kebingungan berkomunikasi, tapi kita merasa itu tidak menjadi hambatan kita untuk saling berbicara, bahkan terkesan lucu karena bahasa Inggris masing-masing dari kita masih amburadul. Setelah saling berbicara dengan aneh, ternyata tempat yang kita tuju sama. Karena sama-sama membawa badan seorang diri, kita sepakat untuk melakukan perjalanan ini berdua. Aku tidak berpikir macam-macam, karena tujuan kita sama, kita juga sama-sama bingung, dan kamu, terlihat seperti orang yang baik. Kamu terlihat seperti orang yang haus akan sebuah "perjalanan" karena lelah bekerja.

Saat bus berhenti karena sesuatu, kita sepakat untuk turun bersama mencari sesuatu yang tubuh butuhkan, makanan. Kita menemukan sebuah tempat makan kecil. Aku bertanya makanan yang halal karena aku sudah pernah memakan makanan yang tidak halal karena tidak bertanya dahulu, sedangkan kamu tanpa ragu-ragu memesan.

Setelah makan, kita melanjutkan perjalanan yang tertunda sebentar. Masing-masing dari kita bercerita tentang tempat asal. Aku belum pernah ketempatmu tapi aku sedikit tahu tentang tempat asalmu karena aku suka mencari budaya baru dan hal baru di sebuah tempat yang akan aku tuju suatu hari nanti. Kamu baru sekali ke tempat asalku tetapi tidak banyak tahu, kamu bercerita ke tempatku karena kunjungan singkat.

Dalam bus, kita saling membicarakan omong kosong yang terjadi di kehidupan kita masing-masing. Ada beberapa hal yang tidak aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan, kemudian lelah menghampiriku. Aku memilih untuk beristirahat agar terus fit untuk sampai di tempat yang akan kita tuju. Kamu memilih untuk mendengarkan lagu dari ipodmu sambil mengabadikan pemandangan dari luar jendela lewat kamera canggih milikmu.


Dan kemudian itu masih berlanjut..