Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog yang satu ini, mungkin terlalu sibuk sama blog sebelah.Maaf.
Besok di kota saya, Pekanbaru, akan ada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsu Riau. ada 5 pasangan yang bertarung besok. Saya tidak sempat melihat acara debat calon Gubernur dan wakilnya itu karena sedang dalam perjalanan ke lokasi KKN, di lokasi KKN juga susah akses informasi.
Saya adalah orang yang tidak pernah ikut dan tidak ambil pusing dalam pemilihan raya, umum dan apapun bentuk pemilu itu. Karena saya pikir itu percuma. Di kampus saya sudah 2 kali pemilihan raya, saya tidak pernah ikut, karena saya merasa di balik itu ada kepentingan. Setiap pasangan berasal dari organisasi eksternal yang tidak saya sukai, waktu itu. Saya memilih jika berasal dari mahasiswa yang "polos" tidak ada embel-embel di belakangnya. Waktu itu.
Pemilukada atau presiden saya juga tidak pernah ikut karena saya belum cukup umur, tetapi kalau pun ada saya juga tidak memilih, bahasa kerennya GOLPUT. Mengapa? karena saya merasa tidak etis. Kampanye juga tidak etis. Mereka tidak pernah membeli hati rakyat, hanya menjanjikan sesuatu yang palsu, bahasa anak muda yang suka galau, PHP. Mereka cuma sekedar melakukan pencitraan, membuat drama, dan berharap dipilih oleh rakyat.Wajar kan rakyat berharap sama pemimpinnya.
Memang saya tidak begitu tertarik dengan yang namanya politik, saya mulai membicarakan politik sejak saya kuliah di FISIP, di mata kuliah PIP alias Pengantar Ilmu Politik, itu pertama kalinya saya menyimak dunia perpolitikan di Indonesia. Dosen mata kuliah PIP saat itu menjelaskan fenomena politik yang terjadi di Indonesia, kebanyakan yang negatif, seperti berita korupsi dll. Sebagai mahasiswa yang masih labil pada saat itu, saya pun menjadi tidak suka dengan politik, apapun kuliah yang berbau politik, saya tidak suka, memilih untuk duduk dibelakang dan menundukkan kepala alias tidur. Mungkin karena itu nilai mata kuliah politik saya pas-pasan *kok curhat ya? maap, baru ingat ini bukan blog sebelah.
Dengan diceritakan fenomena itu, saya merasa kalau orang politik itu adalah orang jahat, orang-orang yang salah, suka ngorbanin rakyat,cuma menguntungkan mereka dan merugikan rakyat. Rakyat cuma butiran debu.
Ada saja hal yang membuat saya tidak tertarik dengan dunia politik. Ada-ada saja. Padahal politik adalah hal yang paling dekat dengan keseharian kita, kita hidup di atas keputusan-keputusan politik. Saya tidak bisa membayangkan jika pemerintah memutuskan untuk mensensor internet. Itu salah satu contohnya.
Tetapi saya semakin banyak semester di perkuliahan saya, saya mulai berpikir dan menyadari saya ini orang yang tidak peduli. Kepedulian saya dan orang-orang seperti saya membawa korban, korbannya adalah diri sendiri, masyarakat atau lebih khusus lagi rakyat Indonesia. Saya sadar, semakin saya buta politik, semakin mereka memanfaatkan kebutaan itu.
Untuk itu, saya putuskan kali ini saya akan ikut pemilukada untuk pertama kalinya, dan kebetulan juga saya baru pertama kali punya hak suara. Saya sudah baca riwayat calon-calonnya. Korupsi dilakukan oleh orang-orang tidak benar yang duduk di jabatan yang memungkinkan untuk korupsi, jangan biarkan mereka disana, pilihlah pemimpin yang benar. Tetapi siapa yang benar ? nilai dari hati dan pikiran kita. Walaupun mensinkronkannya susah, tetapi pasti bisa.Bissmillah..
Hiduplah Indonesia Raya ...
